Pagi
harinya Esperanza Tanzil, ia dibangungkan oleh suara yang ada dikalungkan dileher
sapi. Begitu ia keluar dari tenda ia terpana akan keindahan Gunung Mutis
camping site yang tidak akan dilupakan seumur hidupnya.
Setiap
kali mereka camping di setiap tempat, pengalaman itu menjadi pengalaman tidak
terlupakan. Apalagi camping di Gunung Mutis, Gunung Mutis adalah tempat camping
yang paling indah dan cukup ideal. Tidak jauh dari lokasi camping site terdapat
sungai kecil diamana meraka dapat mandi dan bersih – bersih. Keindahan alam
Gunung Mutis menjadi hiburan meraka selama camping, alam yang tenang dan bersih
merupakan sebuah kemewahan yang mereka nikmati.
Gunung
Mutis masyarakat lereng Mutis sangat menghormati gunung yang keramat itu
sehinga tidak ada yang berani menebang pohon. Pepohonan di Gunung Mutis berusia
ratusan tahun dan gunung tersebut menyimpan kekayaan marmer yang terkandung
didalamnya.
Youk
Tanzil menolong seorang Bapak yang mencari kayu terluaka akibat parang. Bagi
Youk Tanzil orang kota sagatlah berbeda, Bapak tersebut percaya bahwa Tuhan
menyediakan semua obat -obatan disekeliling hutan. Suatu hal yang luar biasa
sebuah contoh teguhnya iman seseorang.
Jalanan
yang terdapat di samping Gunung Mutis terdiri dari bongkahan - bongkahan batu
marmer, yang akan licin bila terkena air atau embun.
Bagi
Esperanza Tanzil, Gunung Mutis banyak memberikan pelajaran yang sangat peting
tentang cara menyetir di medan offroad. Mulai dari tanjakkan yang curam,
tikungan yang tajam, ditambah jalanan licin terbuat dari bebatuan marmer.
Perlalah – lahan skillnya bertambah dari waktu ke waktu.
Bagi
Youk Tanzil adalah suatu karunia yang besar bahwa ia membawa anak – anak
camping di Gunung Mutis, dimana dapat ditemukan ketentraman rohani.
Gunung Mutis merupakan lebih sekedar indah, mukin sebuah firdaus di tanah Timor inilah yang ia maksud meninggalkan warisan kepada putra – putrinya lebih sekedar materi.
Gunung Mutis merupakan lebih sekedar indah, mukin sebuah firdaus di tanah Timor inilah yang ia maksud meninggalkan warisan kepada putra – putrinya lebih sekedar materi.
0 komentar:
Posting Komentar